Minggu, 09 Januari 2011

Angka Harapan Hidup Tanah Laut

(berdasarkan B.Post, 8 jan 2011)

PELAIHARI,

Jika anda ingin memiliki waktu dan menikmati hidup ini lebih lama? Tak perlu repot-repot, tinggal dan hiduplah di Kabupaten Tanah laut.

Sesuai hasil survei statistik 2009, angka harapan hidup di Tanah laut tertinggi di Kalimantan Selatan yakni 68,14 tahun. "Jadi, rata-rata usia (hidup) warga Tala hampir 69 tahun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tala Ahmad Rusihanoor, Jumat (7/1).
  
Angka harapan hidup di Tala juga cenderung terus naik dari waktu ke waktu. Setidaknya angkanya naik dibandingkan data tahun sebelumnya (2008) yang saat itu hanya 67,90 tahun.
  
Bahkan jeda angkanya lumayan jauh dengan belasan daerah lainnya di provinsi ini. Rata-rata usia warga di darah lain cuma berada pada kisaran 64 tahun.
    
Daerah paling rendah angka harapan hidupnya adalah Kabupaten Batola. Rata-rata usia penduduk setempat cuma 61,52 tahun. Angkanya tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya; 61,18 tahun.
  
Sementara di Kota Banjarmasin yang notabene taraf hidup penduduknya paling tinggi (sejahtera), angka harapan hidupnya cuma 66,03 tahun. Naik sedikit dibangingkan tahun sebelumnya 65,92 tahun. Sementara di Kota Banjarbaru usia warganya lebih panjang yakni 67,31 tahun, meningkat tipis dibanding sebelumnya 67,14 tahun
  
Rusihanoor mengatakan tingginya angka harapan hidup mencerminkan konsumsi gizi dan pola makan keluarga. Itu artinya pemahaman penduduk Tala tentang gizi cukup baik sehingga aspek ini benar-benar diperhatikan.
  
Angka harapan hidup juga berkorelasi dengan indeks pembangunan manusia (IPM) yang meliputi sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi (daya beli).
  
IPM Tala juga cukup baik, berada pada level tinggi. Pada 2009 angka IPM-nya 70,62 atau naik tipis dibandingkan 2008 yakni 70,40. Ada tujuh daerah lain yang angka IPM-nya di atas 70 yaitu Banjarbaru, Banjarmasin, Kotabaru, Banjar, HSS, HSU, dan Tapin. Selebihnya pada kisaran angka 60.
  
Pengeluaran per kapita (belanja) di Tala Rp 632 ribu per tahun atau hampir sama dengan daerah lainnya.

"Ini tidak mencerminkan pendapatan, tapi pengeluaran (belanja). Orang yang pendapatannya tinggi belum tentu pengeluarannya juga tinggi," kata Rusihanoor.   
Namun dari sisi reduksi shortfall atau perubahan kemajuan jangka pendek, Tala paling rendah. Angkanya cuma 0,74. Daerah lainnya paling tidak di atas angka 1,00. Mengejutkan Kabupaten Batola, kemajuannya cukup pesat yang terlihat dari angka shortfallnya mencapai 2,10 atau hampir menyamai Kota Banjarmasin 2,37.
Maka kita warga Tanah Laut patut berbangga dan merawat apa yang sudah ada di daerah kita, terutama untuk terus mempertahankan gelar ADIPURA yang kita punya.
Semangat Tanah Laut...

 

0 komentar:

Posting Komentar

Karena masih belajar jadi sangat berharap saran dan kritik dari orang lain, silahkan tuliskan komentar Anda.

KOMENTAR ANDA

BARIS IKLAN