Sabtu, 19 Februari 2011

Jantung Bocor

Sebelumnya saya ingin mengajak anda untuk melihat profil singkat malaikat kecil yang sekarang sudah berada di tempat yang damai.

Namanya Davina Aline, bayi mungil ini adalah penderita jantung bocor di kota Bandung. Di gambar ini usianya 5 bulan dan dia menjalani operasi di RS Harapan Kita Jakarta, Senin (31/5/2010).
Waktu pemulihan pasca operasi masih belum dapat ditentukan karena bergantung anaknya, bisa seminggu atu juga bisa lama kata sang dokter.



Davina saat dirawat di ruang ICU RS Hermina pada 6 Agustus 2010 lalu.














Sayang,,,,Davina cantik,,,
Ibu mana yang tidak terenyuh melihat putri kecilnya ditusuk dengan jarum dan harus berpasang selang.

Sebelum meninggal Davina sempat dirawat di ruang ICU RS Hermina.






Davina Aline, bayi 9 bulan yang menderita bocor jantung meninggal di RS Mitra Kasih Cimahi, Rabu (11/8/2010) sekitar pukul 19.00 WIB. Kini jenazah bayi mungil tersebut dimakamkan di TPU Gempol, Padalarang Kabupaten Bandung.






JANTUNG BOCOR 
Jika anda adalah salah satu masyarakat di kabupaten Banjar tentu baru-baru ini sudah mendengar mengenai FAREZA yang juga menderita kelainan jantung atau jantung bocor. Alhamdulillah berkat bantuan semua pihak Fareza bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik. 
Jantung Bocor? Bagaimana cara mendeteksinya sejak dini? Apakah Penyebabnya? Bagaimana Penyembuhannya?

Ciri-cirinya
 
Jika berat badan anak kita tidak mengalami pertambahan dan mengkhawatirkan, ada baiknya jika kita memeriksakan karena siapa tahu menderita kelainan jantung bawaan.
Kita tahu, jantung merupakan pompa berotot yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dulu Aristoteles mengira, jantung memiliki tiga ruangan karena ia memeriksa jantung katak dan kadal. Namun, seperti yang sudah pernah kita pelajari di bangku sekolah, di dalam jantung ada empat ruang. Di sebelah atas ada serambi kanan dan kiri, di bagian bawah ada bilik kanan dan kiri juga. Serambi berdinding tipis dan sempit, sedangkan bilik sebaliknya. Antara serambi dan bilik ada katup searah yang menjaga agar darah yang sudah berpindah tidak berbalik arah.
Sebagai pompa, jantung bekerja tanpa lelah. Melalui bilik kiri ia memompakan darah dari paru-paru yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Setelah darah mengirimkan oksigen yang diperlukan tubuh, ia berkumpul di serambi kanan untuk seterusnya masuk bilik kanan. Dari sini darah kotor tadi dipompa ke paru-paru untuk dibersihkan.
Begitulah siklus normal jantung yang terlihat monoton tapi sebentar berhenti saja bikin kita kelimpungan. Meski darah yang keluar dari bilik sedikit, sekitar 70 ml, tapi karena bekerja seharian, maka total darah yang dipompa dari bilik-bilik itu bisa mencapai 10.000 - 15.000 l darah.
Masalahnya, pada beberapa orang siklus tadi terganggu akibat adanya kebocoran. Bocornya bisa terjadi antarbilik atau antarserambi, bisa pula sebelum masuk ke jantung sudah terjadi kebocoran. Beberapa orang yang mengalami kebocoran jantung itu ada yang mampu bertahan ada yang menyerah.
Jantung bocor ini kebanyakan menimpa anak-anak. Dari data Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dari 1.000 kelahiran di berbagai daerah, 6 - 7 di antaranya mengidap kelainan jantung bawaan (kompas.com). Kebanyakan bayi yang lahir dengan kelainan jantung itu meninggal sebelum berusia satu tahun. Sedangkan bayi yang bisa diselamatkan melalui pembedahan hanya 800 - 900 kasus per tahun, yang sebagian besar dilakukan di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.

Penyebabnya


Banyak penyebab mengapa bayi-bayi itu lahir dengan kelainan jantung bawaan, terutama pada trimester pertama yang merupakan masa krusial bagi pembentukan jantung. Jika ibu si janin berusia di atas 40 tahun menderita penyakit kencing manis, campak, darah tinggi, serta merokok saat janin berusia tiga bulan, maka ada kemungkinan jantung janin mengalami kelainan. Faktor lain yang dapat mengganggu pembentukan jantung pada trimester pertama antara lain paparan sinar rontgen, trauma fisik dan jiwa, minum jamu atau pil kontrasepsi, serta faktor keturunan. Menurut dr. Linda Lison, Sp.JP, FACC, FESC, ada beberapa macam kebocoran jantung dilihat lokasinya. Misalnya, ventrikel septal defect (VSD, kebocoran di bilik), atrial septal defect (ASD, kebocoran terjadi di serambi), dan paten ductus arterious (PDA, kebocoran di aorta yang menyambung ke pulmonal). Kelainan lain adalah transposition great artery (TGA), tetralogi fallot, pulmonalis stenosis/atresia, ebstein anomali, serta kebocoran pada katup-katup jantung.
Pada ASD kebocoran yang terjadi menyebabkan sejumlah darah kaya oksigen mengalir dari serambi kiri ke kanan. Darah ini kemudian dipompa ke paru-paru meski sudah dibersihkan sebelumnya. Dengan begitu kerja jantung menjadi tidak efisien. Pada kebanyakan penderita tidak timbul gejala berarti. Kalaupun ada gejala, wujudnya antara lain cepat capek maupun gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
VSD mirip dengan ASD, cuma lokasinya yang berbeda, yakni di bilik. Masalahnya bagian ini merupakan ruang pemompaan, sehingga tambahan darah membuat kerja pompa juga bertambah. Tekanan darah bisa meninggi pada saluran menuju paru-paru. Jika terus-menerus terjadi, akan menimbulkan kerusakan pada dinding pembuluh darah.
Yang patut diwaspadai adalah TGA. Pada kasus ini, aorta dan pulmonal terbalik. Aorta menerima darah kotor dari bilik kanan, tapi bukannya dibersihkan di paru-paru, darah ini malah diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Begitu juga dengan pembuluh pulmonari yang menerima darah bersih tapi dikembalikan ke paru-paru.
Gejala yang timbul pada jenis kebocoran tadi sangat tergantung besar-kecilnya lubang kebocoran. Jika cukup besar, bisa menimbulkan gangguan pertumbuhan. Bicara soal gejala, perlu diingat bahwa tidak semua kelainan jantung bawaan ini memunculkan gejala warna biru. Soalnya, kelainan ini dibagi dua golongan: nonsianotik yang tidak menimbulkan gejala biru (contohnya ASD dan VSD) dan sianotik yang menimbulkan gejala biru (misalnya tetraologi fallot dam astresia tricuspid).
Ketidakmunculan tanda-tanda biru terjadi lantaran darah kotor dari bilik kanan tidak beredar ke seluruh tubuh. Sebaliknya, darah bersih dari jantung kiri menyeberang ke kanan dan menuju paru-paru. Bila lubang masih sempit, umumnya bayi tidak memperlihatkan keluhan.
Sebaliknya, badan (bibir, lidah, kuku) menjadi biru - terutama bila menangis - terjadi jika darah kotor (kurang oksigen) mengalir ke sirkulasi darah bersih. Bila darah kotor itu sampai memasuki organ-organ penting seperti otak, penderita akan mengalami sesak napas disertai kejang, bahkan dapat berakhir menghadap Sang Khalik. Namun, kebiruan itu umumnya baru tampak setelah bayi berumur beberapa minggu atau bulan.


Sebenarnya, kelainan jantung bocor bisa dideteksi sejak awal. "Saat ini sudah ada tes fetal echokardiografi selama hamil," tutur staf kardiologi di RS PIK dan Pluit Jakarta ini. Para ibu hamil diharapkan pula untuk menjaga kondisi kesehatannya, tidak mengonsumsi obat serampangan, serta tidak merokok.
Soalnya, kalau jantung sampai bocor, mau tidak mau tindakan yang dilakukan adalah operasi. Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, operasi sudah bisa dilakukan tanpa pembedahan. Menurut Linda, umumnya operasi dilakukan saat usia bayi sekitar tiga bulan. Namun, jika keadaan mendesak, operasi bisa dilakukan segera, berapa pun umur si bayi.
Tindakan yang dilakukan bisa sekadar mengikat arteri pada kasus PDA, atau penutupan lubang tanpa operasi pada ASD atau VSD. Metode ini dilakukan dengan penutupan permanen seumur hidup seperti pemasangan payung untuk menutup lubang yang bocor. Hanya saja tindakan harus dilakukan ketika penderita sudah besar. Penanganan sejak usia dini akan mencegah persoalan serius di kemudian hari.
Pada VSD terkadang lubang akan menutup sendiri seiring bertambahnya usia. Namun, jika lubangnya besar, dianjurkan untuk ditutup sebelum usia prasekolah. Tujuannya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Biasanya, lubang ditutup dengan tambalan khusus atau terkadang dijahit. Jika lubang sudah tertutup, maka sirkulasi darah menjadi normal.
Setelah operasi dilakukan, masih diperlukan beberapa pengecekan agar tindakan berjalan sebagaimana mestinya. Jika diperlukan, dokter jantung akan memantau dengan serangkaian tes seperti elektrokardiogram atau echokardiogram. "Tidak ada pantangan berarti, kecuali pada hipertensi paru-paru di mana pasien tidak boleh terlalu capek," kata Linda.
Terkadang jantung bocor ini terbawa sampai dewasa, tanpa dilakukan penanganan untuk menambalnya. Soal berbahaya atau tidak, Linda hanya mengatakan, "Yang kita takutkan kalau sampai terjadi infeksi jantung. Kalau ada tindakan, seperti cabut gigi atau operasi bedah perlu digunakan antibiotika." Atau bisa juga yang tadinya masuk jenis penyakit jantung yang tidak biru berubah menjadi biru.

Dan saat ini di daerah saya Pelaihari, juga terdapat balita yang divonis oleh dokter menderita jantung bocor.
Bernama ARUMI dari Desa Panjaratan, Kec.Pelaihari
Kiranya bagi yang dapat membantu dapat memberikan sedikit ulurannya demi kesembuhannya. Balita ini hidup dengan latar belakang keluarga petani yang mengambil upah dengan menggarap lahan orang lain. Semoga kita semua tergerak hati untuk membantunya. 
Jika ingin mengetahui lebih jelas dapat mehubungi saya, apapun yang dapat saya bantu insyaallah, saya pasti membantu.
Semoga tulisan ini dapat menggerakkan hati pembacanya dan membawa manfaat khususnya bagi si mungil ARUMI, calon pembangun bangsa di masa depan. Amin.

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah... aku pernah jalan-jalan ke panjaratan...

saat ini karena kerja aja belum, cum bisa support lewat doa aja... moga rumi bisa kuat dan kembali sehat :)

Echa mengatakan...

Terimakasih atas supportnya,,,,,^_^

eka mengatakan...

sama ky yoga ank ku sakit jantung bocor jg tp sampai skrg blm berani ambil keputusan bwt operasi ga tega sama sekali akhr ny ikhtiar cari cara penyembuhan laen alhamdulilah dr umur 3bln yoga ikut alternatif sampai skrg umur 19bln sehat bisa jln ngomong dll tp memang pertumbuhan badan susah

wahyu aprilliani mengatakan...

wahyu aprilliani.
sya ibunda dr bayi m.varisha akbar dr kab.banjar yg menderita kelainan jantung.
mf sblm nya,mungkin selam ini respon saya terhadap bayi yg menderita penyakit yg sama dengn ank saya kurang,krna mungkin saya terlalu sibuk untuk mengurusi kesembuhan ank sya.sehingga tidak saya luangkn waktu untuk menengok sebentar pada internet atau surat kabar.
saya prihatin pada kondisi ananda ARUMI.
sya cuma bs mmbri saran untk orang tua bayi ini untuk mencoba mngajukn bantuan kepada pemerintah setempat untuk meminta surat keterangan tidak mampu,agar proses pengobatan untuk ade ini lebih mudah,dan cepat terlaksana.
karna penyakit ini tidak bs d anggap remeh,ada tingkatan2 yg harus d waspadai,selain itu dapat mnghambat perkembangan dan pertumbuhan tubuh nya.
saya hnya bs mndoa kn semoga ade ARumi d berikn kesembuhan,dan bs beraktifitas sperti ank seusia ny.amien
sya juga mngucapkn trima kasih yg sebesar2 nya kepada masyarakat dan pihak2 terkait yg sdh mmberikan doa,jasa atau pun dana sehingga ananda sya m.Varisha akbar bs d oprasi dan sembuh smpai sekarang.

Anonim mengatakan...

saya mengalami jantung bocor, pada usia 2 tahun sudah di operasi. alhamdullillah baik sampai sekarang. setiap tahun dianjurkan kontrol di rs jantung :) semangat semangat

arief mengatakan...

ass..
anak saya juga yg bernama sandry usia masih lima bulan mengalami jantung bocor juga 1,2cm baru pulang di rawat di rs al islam bandung selama tiga minggu sempat masuk ICU juga selama satu minggu...kalo buat masalah bantuan pemerintah skrng susah ... saya udah ajukan surat SKTM juga di tolak mentah mentah kok gitu bngt ya ... apalagi kalo buat operasi jantung harus pake bantuan pemerintah yg gmn??? itu kan lebih mahal dari pada biaya rawat inap... mudah mudahan aja buat para penderita penyakit ini dapat mukjizat di bulan rhamadan ini bisa menutup dengan sendiri nya tu lubang ...
aminnnnn.............

arief mengatakan...

kalo masih ada org yg mau bantu anak saya buat operasi jantung anak saya tolong...tolong hubungi 085715888193

Unknown mengatakan...

Anaku tgl 27 Oktober kemarin tidak tertolong karena terkena virus Pseudomonas Aeruginosa this bachteri name wich infected my child...yang sudah menyerang ke darah, sempat di rawat di ruang ICU Rs. Siloam Lippo Cikarang...siapapun malaikat2 kecil yang sedang sakit semoga alloh swt segera memberikan kesembuhan...amin

angel trough mengatakan...

aku terharu banget melihat kondisi davina aline karena aku juga seorang ibu.. semoga kamu tenang ya nak di sana

vero mengatakan...

anak saya 13bln jg mengalami jantung bocor,, kasian kalo mesti dioperasi. bagi orang tua yang anaknya prnh mengalami jantung bocor tolong share berbagi pengalaman...bagaimana kondisi anak pasca operasi.

ratna mengatakan...

Anak kami juga mengalami ASD dan VSD sekaligus...kami juga hanya bisa terus berdoa, berusaha semaksimal mungkin untuk putri kami

Anonim mengatakan...

Mba, boleh minta no hp nya? Anak sy mw operasi bln 7 nanti, tp sy msh takut, boleh sharing mba, kalo boleh tolong sms ke no hp sy ya mba 081377207979, makasih ya mba

rimba mengatakan...

Saya penderita klep jantung bocor dari lahir.dari dulu sampai sekarang saya tidak melakukan operasi hanya periksa rutin aja sampai umur 10th.dokter menganjurkan untuk operasi ganti klep dengan klep plastik atau diganti klep babi.tetapi ibu saya tidak tega dengan saya.akhirnya dia hnya bisa pasrah dan berdoa kepada tuhan.syukurlah sampai sekarang saya masih hidup sampai ultah ke 21 saya hanya biasanya masih merasakan gejalany saja seperti pusing,hampir pingsan,sesak napas yang hampir mau mati atau sakaratul maut .tubuh menjadi biru seperti dalam film chrisna.dan badan sulit gemuk .tapi tidak kelihatan karena postur badan saya besar keturunan dari kakek saya yang tentara.seperti orang normal.terima kasih kepada allah swt.

Posting Komentar

Karena masih belajar jadi sangat berharap saran dan kritik dari orang lain, silahkan tuliskan komentar Anda.

KOMENTAR ANDA

BARIS IKLAN